Cerdas dalam (Menyetir) Emosional

Suatu ketika saya bertemu dengan seseorang. Pertama berjumpa, tak ada yang special. Sosok sederhana terpancar dari gerak tubuhnya.

Memulai obrolan dengan penuh canda, sambil memperkenalkan satu sama lain. (om) Edo Rusyanto, nama lengkapnya. Pria yang rambutnya sudah dipenuhi uban, memulai pembicaraan.

Sebelumnya kami pernah bertemu di suatu acara aksi turun ke jalan dengan tema "World Day Remembrance for Road Traffic Victim". Beliau adalah Ketua Umum Road Safety Association (RSA). Kebetulan saat ini saya adalah Ketua Umum sebuah komunitas pengendara motor VIVABIKERS.

Kami diundang bertemu untuk membahas penyebaran pesan Road Safety melalui social media yang digunakan oleh komunitas. Tidak hanya saya, ada juga rekan-rekan dari komunitas lain seperti Suzuki 2 wheels, Yamaha Riders Federation Indonesia, dll.

Diawal, kami seru membicarakan tentang bagaimana menumbuhkan rasa peduli terhadap korban kecelakaan. Pentingnya menumbuhkan rasa bahwa berkendara harus dipenuhi etika, kemampuan berkendara dan mematuhi aturan.

Dari pertemuan pertama, kami melanjutkan ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Sampai pada satu acara, RSA melakukan kopdarling (kopi darat keliling) ke camp VIVABIKERS untuk sharing tentang Road Safety.

Tak hanya itu,  beberapa pertemuan besar seperti Kopdar Jarsos yang diadakan di basecamp VIVABIKERS, mengundan lebih dari 15 komunitas motor dan mobil untuk duduk bersama membahas Road Safety.

Dari pertemuan-pertemuan tersebut, muncul lah komunitas baru. Komunitas kopdarpengicau, yaitu komunitas yang didalamnya terisi orang-orang yang aktif di social media perwakilan beberapa komunitas.

Ide segar muncul sebagai icon dari komunitas KopdarPengicau, yaitu Safety Poster dan Tagline Aja(R)kanSelamat, menjadi media kampanye Road Safety.

Ya seperti itulah saya sekarang. Banyak pesan, pengetahuan, informasi baru mengenai bagaimana salah satu bagian dari diri kita yaitu emosi dapat pula membuat celaka pada saat berkendara.

Jika dihubungkan, Road Safety sendiri berhubungan erat dengan perilaku manusia. Penyebab Utama kecelakaan di Jalan raya disebabkan oleh lengah dan kurangnya konsentrasi. Unsur lengah berkontribusi sekitar 49,07% (data: Edo Rusyanto).

Tak hanya lengah, perilaku tidak tertib menjadi faktor tertinggi kecelakaan di jalan raya. Unsur tidak tertib berkontribusi sekitar 38,38% terhadap total kecelakaan (data Edo Rusyanto).

Mengendalikan emosional dan konsentrasi harus ditanamkan dalam diri, meski tak semudah yang kita bayangkan. Apalagi di jalan, ketika berkendara emosi bisa dipicu oleh sikap pengendara lain.

Lakukan pemograman ulang mindset Anda. Tanamkan bahwa Anda berkendara adalah untuk selamat. Tanpa sadar, energi positif dari luar ditarik masuk ke dalam diri Anda.

Mari kendalikan emosional Anda saat berkendara.

Comments

  1. Dalam hal mengendari kendaraan memang kita harus cerdas dalam mengendalikan emosi, karena hal ini menyangkut keselamatan pribadi dan orang banyak.

    Salam,

    ReplyDelete
  2. Tapi sayangnya, masih banyak pengguna kendaraan (motor) yang belum pandai mengendalikan emosional mereka kak. Apalagi kalau kondisi jalanan macet, panas, berdebu.... pasti menyenggol emosi yang tinggi kak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi kak, terima kasih.
      betul sekali kak. perlu adanya sharing dan brainstorming lebih personal agar mereka lbh aware dan memperhatikan resiko berkendara.

      Delete
  3. setuju..berkendara itu hanya untuk cari selamat..bukan cari celaka ,
    keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi mas, terima kasih sudah mampir. salam kenal.
      Sepakat ya, esensi berkendara adalah selamat sampai tujuan.
      happy blogging

      Delete

Post a Comment